BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Syarat bagi pelaku rukun Islam, di dalam hatinya harus
terdapat iman terlebih dahulu. Bila tidak ada iman, akan sia-sia perbuatannya,
jadi sebelum melakukan rukun Islam, seseorang harus memenuhi rukun iman
terlebih dahulu. Dengan analisa ini, seorang mukmin mesti muslim, tetapi
seorang muslim belum mesti mukmin. Dalam hal ini agaknya pengertian dari Islam
adalah perbuatan dan amal saleh.
Ungkapan Al-Juwaini yang mengatakan, bahwa iman pasti
islam, tetapi Islam tidak mesti iman. Agaknya tinjauannya di sini dari segi
bahasa. Iman menurut bahasa adalah pembenaran, sedangkan Islam artinya
penyerahan diri. Orang yang menyerahkan diri belum mesti membenarkan adanya
Tuhan, seperti kafir zimmi yang menyerahkan diri kepada orang Islam di zaman
Nabi. Sedangkan orang yang membenarkan Tuhan mesti menyerahkan seluruh hidupnya
kepada Tuhan yang dibenarkannya. Dengan begitu, orang mukmin mesti muslim,
sedangkan orang muslim belum mesti mukmin.[1]