header ads
WHAT'S NEW?
Loading...
Showing posts with label Semester V. Show all posts
Showing posts with label Semester V. Show all posts

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT sebagai pujian yang layak bagi Zat-Nya yang mulia atas selesainya kitab ini saya tulis. Salawat dan salam atas Rasullah SAW, penghulu segala Nabi dan Rasul, penutup para Nabi yang mana syafaatnya begitu diharapkan pada hari Akhirat kelak.
Terima kasih  kepada  dosen pembimbing  yang telah banyak memberi arahan dalam  penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu  kritik dan saran yang membangun semangat penulis sangat mengharapkan  demi kesempurnaan penulisan yang akan datang.
Kami menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim meridai semua amal baik kita, dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca.

Surah Al Baqarah 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Tafsir / DEPAG / Surah Al Baqarah 183
Ash-Shaum menurut istilah dalam syariat Islam ialah menahan diri dari segala macam makanan, minuman dan bersenggama dengan wanita, mulai dari terbit fajar sidiq (subuh) sampai terbenam matahari (magrib) dengan niat dan syarat-syarat yang tertentu (sebagaimana terperinci dalam kitab-kitab fikih).
Para ulama banyak memberikan uraian tentang hikmah berpuasa, misalnya: untuk mempertinggi budi pekerti, menimbulkan kesadaran dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, orang-orang lemah yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, melatih jiwa dan jasmani, menambah kesehatan dan lain sebagainya.
1. Kecerdasan
Ada 3 ragam kecerdasan yang selama ini diperkenalkan, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
IQ atau kecerdasan intelektual adalah suatu kecerdasan yang digunakan untuk memecahkan masalah strategi maupun masalah logika, dan pengukuran IQ ini diawali oleh Sir Francis Galton yang merupakan sepupu dari Charles Darwin. Menurut Galton, kecerdasan itu merupakan hasil evolusi. Menurut Galton, kecerdasan seseorang itu dipengaruhi oleh status sosial orang-orang yang mempunyai status sosial yang lebih tinggi dianggap memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang berasal dari status sosial yang lebih rendah, tetapi usaha yang dilakukan Galton ternyata gagal.
Pada tahun 1904, seorang ilmuwan Perancis Alfred Binet juga meneliti tentang taraf kecerdasan manusia. Binet bersama Theodore Simon beranggapan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan memecahkan persoalan yang dipengaruhi oleh usia seseorang dan usia mental.[1]
I. PENDAHULUAN
Dimasa sekarang ini, Islam sedang di uji dengan dikatakan bahwa Islam adalah sarang teroris. Dengan peristiwa-peristiwa pengeboman sampai bom bunuh diri. Apakah ajaran Islam membuat seseorang menjadi tidak menghargai kebersamaan dan perdamaian. Kita sering mendengar kata ijtihad, yang sering disalah-artikan. Apakah itu yang dinamakan ijtihad yang sebenarnya, tanpa tahu asal mulanya dan berbuntut kebaikan atau kejelekan.
Al-Qur’an dan Sunnah Rasul telah mengatur sedemikian rupa seluruh keperluan dan kebutuhan pergaulan ummat. Dengan demikian harus bertafaqquh untuk meluaskan paham memperdalam pengertian tentang agama.