header ads
WHAT'S NEW?
Loading...

Teknologi Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN

A. latar belakang
Satu di antara tiga pilar kebijakan pendidikan adalah meningkatkan kualitas dan relevansi guna meningkatkan daya saing keluaran pendidikan (lulusan). Salah satu upaya untuk mencapai tujuan dari pilar kebijakan tersebut adalah pengembangan guru sebagai profesi, merupakan kebijakan yang strategis dalam rangka membenahi persoalan guru secara mendasar. Sebagai tenaga profesional guru harus memiliki sertifikat profesi dari hasil uji kompetensi. Sesuai dengan usaha dan prestasinya, guru akan memperoleh imbal jasa, insentif dan penghargaan, atau sebaliknya, disinsentif atau tidak terpenuhinya standar profesi oleh seorang guru.
Pendidikan profesi guru dan sistem sertifikasi profesi pendidik akan dikembangkan baik untuk calon guru (pre-service) maupun untuk guru yang sudah bekerja (in-service). Standar profesi guru akan dikembangkan sebagai dasar bagi penilaian kinerja guru yang dilakukan secara berkelanjutan atas dasar kinerjanya baik pada tingkat kelas maupun satuan pendidikan. Untuk meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme guru, perlu memberikan bekal penguasaan TIK pada guru agar mereka mampu melaksanakan pembelajaran yang menggunakan multimedia secara baik. Peningkatan mutu pendidikan semakin diarahkan pada perluasan inovasi pembelajaran baik pada pendidikan formal maupun non-formal dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan dan mencerdaskan sesuai tingkat usia, kematangan, serta tingkat perkembangan peserta didik.


B. Rumusan dan Batasan Masalah
Berdasarkan makalah tentang Profesi Teknologi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran”. Untuk membahas persoalan di atas maka kami membatasi masalah sebagai berikut:

1. Pengertian Profesi Teknologi Pendidikan
2. Visi dan Misi Teknologi Pendidikan
4. Ruang lingkup Kajian Teknologi Pendidikan
5. Implementasi Teknologi Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PROFESI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa, terutama bagi bangsa yang sedang berkembang. Dalam arti kata pembangunan hanya dapat dilakukan oleh bangsa yang telah dipersiapkan untuk membangun negaranya melalui pendidikan. Karena pada hakikatnya pendidikan merupakan cermin peradaban suatu bangsa. Bangsa yang peradabannya tinggi ditandai dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi bagi warga negaranya.
Tingkat pendidikan yang tinggi bergantung pada mutu pendidikan yang mana berkaitan erat dengan proses belajar mengajar. Dewasa ini para ahli berusaha untuk meningkatkan proses belajar mengajar itu menjadi suatu ilmu atau teknologi yang dapat dikenal dan dikuasai langkah-langkahnya. Di sinilah peran teknologi pendidikan sangat diperlukan.
Pada awalnya pengertian teknologi pendidikan adalah sama dengan teknologi dalam pendidikan, yaitu sarana yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar seperti computer, overhead projector, tv, video tape recorder, dll.
Kemudian sesuai dengan perkembangan jaman ada beberapa pendapat dengan apa yang dimaksud dengan teknologi pendidikan. Menurut Komisi Definisi dan Terminologi AECT ( Association for Educational Communication and Technology ) teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia.
Di lain pihak ada yang berpendapat teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian sistem-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia. Di sini yang diutamakan adalah proses belajar itu sendiri, di samping alat-alat yang dapat membantu proses belajar itu. Jadi teknologi pendidikan itu mengenai software maupun hardwarenya. Software berupa menganalisis dan mendisain urutan atau langkah-langkah belajar berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan metode penyajian yang serasi serta penilaian keberhasilannya. Sedangkan hardwarenya adalah alat peraga, alat pengajaran audio visual aids atau instructional aids seperti radio, film opaque projector, overhead projector, tv, video tape recorder, computer, dll.
Ada pula yang berpendapat bahwa teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode penyelesaian masalah dalam pendidikan, yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern ataupun tanpa alat-alat tersebut.
Pendapat lain mengatakan teknologi pendidikan merupakan kajian dan praktek untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa pengertian teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan (proses pemecahan masalah dalam masalah pendidikan).
Profesi teknologi pendidikan ini bukan profesi yang netral dan bebas nilai ia merupakan profesi yang memihak kepada kepentingan pembelajaran agar mereka memperoleh kesempatan untuk belajar dan agar potensi dirinya dapat berkembang semaksimal mungkin.
Profesi ini juga tidak bebas nilai karena masih banyak pertimbangan lain seperti sosial, budaya, ekonomi dan rekayasa yang mempengaruhi, sehingga tindakannya harus selaras dengan situasi dan kondisi serta berwawasan ke masa depan.

B. VISI DAN MISI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

• Visi Teknologi Pendidikan
Terwujudnya berbagai pola pendidikan dan pembelajaran dengan dikembangkan dan dimanfaatkannya aneka proses dan sumber belajar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
Dengan semangat kemitraan menjadi suatu lembaga yang tangkap dan tangguh dalam memberdayakan pembelajaran, melalui kegiatan merancang, mengembangkan, menilai dan mengelola proses serta sumber belajar.
• Misi Teknologi Pendidikan
Dilakukannya pendekatan integratif dengan semua kegiatan pembangunan di bidang pendidikan, tersedianya tenaga ahli untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan, diusahakannya pertambahan nilai sosial ekonomi, dihindari adanya gejolak negatif, dikembangkannya pola dan sistem yang memungkinkan keterlibatan jumlah sasaran maksimal, perluasan pelayanan, dan desentralisasi kegiatan dan dihasilkannya inovasi sistem pengajaran yang efektif.
IPTPI mempunyai misi memimpin memberikan keteladanan dan kepemimpinan dalam pengembangan dan peningkatan profesionalitas para anggotanya agar mereka mampu untuk memberdayakan peserta didik / warga belajar tersebut mampu menguasai kompetensi yang diperlukan, serta meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.


C. RUANG LINGKUP KAJIAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Teknologi Pendidikan dalam keseluruhan kegiatannya bertujuan untuk: (1) meningkatkan fungsi dan peran komponen-komponen sistem instruksional seperti guru, pesan, bahan, peralatan, teknik, lingkungan dan sebagainya untuk memecahkan masalah-masalah kependidikan; (2) meningkatkan fungsi pengembangan instruksional seperti riset teori, desain, produksi, logistik dan sebagainya untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan dan menilai upaya pemecahan masalah-masalah kependidikan; (3) meningkatkan fungsi manajemen instruksional, baik manajemen personil maupun manajemen organisasinya untuk mengkoordinasikan salah satu atau beberapa fungsi yang telah disebutkan di atas.
Jika dikaji lebih mendalam mengenai ciri-ciri dan tujuan teknologi pembelajaran di atas, jelaslah bahwa kehadiran teknologi pembelajaran dalam dunia pendidikan adalah karena adanya dorongan-dorongan tertentu.
Adapun hal-hal yang mendorong dikembangkannya teknologi pembelajaran adalah sebagai berikut:
• adanya siswa atau peserta didik yang memerlukan bantuan dalam belajar sesuai dengan kemampuannya, kebutuhannya, kondisinya dan tujuannya;
• sumber-sumber tradisional sudah tidak mencukupi lagi kebutuhan pendidikan, oleh karena itu, perlu dikembangkan dan dimanfaatkannya sumber-sumber belajar baru;
• adanya komponen-komponen sistem instruksional berupa pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan yang perlu didayagunakan agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien;
• adanya kegiatan sebagai suatu sistem dalam mengembangkan sumber-sumber belajar sebagai komponen sistem instruksional yang bertolak dari suatu teori tertentu dan hasil penelitian, kemudian dirancang, diproduksi, disajikan, digunakan, dinilai untuk disempurnakan, kemudian disebarkan;
• adanya kegiatan belajar yang memanfaatkan sumber belajar sebagai komponen sistem instruksional, serta lembaga atau instansi yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut sehingga perlu dikelola dengan baik agar kegiatan tersebut lebih berdaya guna.

Kelima latar belakang tersebut, secara konseptual merupakan gejala bidang garapan teknologi pembelajaran, sekaligus latar belakang diterapkannya konsep teknologi pembelajaran. Berikut ini akan di kemukakan secara singkat gerakan yang mendasari terwujudnya bidang dan konsep teknologi pembelajaran seperti yang ada sekarang. Pertama adalah lahirnya konsep alat bantu visual (visual aid) dalam pembelajaran. Kedua adalah penggunaan alat bantu visual dalam pembelajaran berkembang dalam audio visual aid. Kemudian yang ketiga adalah dengan dimasukkannya prinsip-prinsip komunikasi dalam pembelajaran, dengan demikian maka tekanan tidak lagi diletakkan pada benda atau bahan pelajaran dalam bentuk audio visual, tetapi dipusatkan kepada keseluruhan proses komunikasi informasi/pesan (massage) dari sumber (source), yaitu guru, kepada penerima (receiver), yaitu siswa. Keempat adalah masuknya ilmu pengetahuan prilaku kepada teknologi pembelajaran. Kelima adalah perkembangan konsep teknologi pembelajaran dari komunikasi audio visual menuju ke pendekatan sistem dalam pembelajaran, dan akhirnya lahirlah konsep teknologi pembelajaran seperti yang ada sekarang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi pembelajaran pada pokoknya mempunyai lima jenis kegiatan yaitu:
(1) Menganalisis masalah dan merumuskan masalah;
(2) Merancang pemecahan masalah;
(3) Mengembangkan pemecahan masalah;
(4) Uji coba, penilaian dan revisi pemecahan masalah
(5) Penerapan dan pengendalian pemecahan masalah.
D. IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN
Teknologi pendidikan perlu dipikirkan dan dibahas terus menurus karena adanya kebutuhan real yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan yaitu: tekat mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar, keharusan peningkatan mutu pendidikan berupa penyempurnaan kurikulum, penyediaan berbagai bentuk pendidikan serta latihan, penyempurnaan sistem pendidikan dengan penelitian dan perkembangan sesuai dengan tantangan zaman dan kebutuhan pembangunan.
Fungsi TP adalah untuk memajukan kualitas pendidikan Indonesia. Pemanfaatan TP dengan sasaran yang secara cermat dipilih, bahan ajar yang berkualitas, serta metodologi pengajaran yang tepat, akan mampu mendukung proses pemerataan dan mengurangi kesenjangan pendidikan antar daerah.
Adanya peningkatan mutu pendidikan bagi teknologi TP melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara optimal. Keberadaan komputer bukan hanya digunakan untuk efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan penyelenggaraan sekolah dapat digunakan untuk mempermudah menunjukkan pengetahuan mengganti simulasi yang berbahaya, memberi daya tarik yang lengkap menyentuh seluruh modalitas manusia lewat desain multimedia.
Untuk mendukung pemanfaatan TP dalam peningkatan mutu pendidikan ada hal-hal yang perlu dilakukan yaitu:
1. Peningkatan SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
2. Mengadakan sarana dan prasarana pembelajaran
3. Pemanfaatan kontrol-monitor class

TP memiliki petunjuk untuk latihan dan dalam pemberitahuan sertifikat terdapat kerangka dasar kompetensi untuk memberikan latihan kepada pihak – pihak yang melaksanakan tugas dalam bidang TP.

Kerangka tersebut didasarkan pengelompokan tugas spesialisasi, yaitu:
1. Pengembangan program pembelajaran
2. Pengembangan produk media
3. Pengelolaan media
TP bergerak dalam keseluruhan bidang pendidikan dan mengusahakan terciptanya keseimbangan dan kerja sama yang selaras di antara berbagai profesi lain yang bergerak di bidang pendidikan.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Profesi teknologi pendidikan ini bukan profesi yang netral dan bebas nilai ia merupakan profesi yang memihak kepada kepentingan pembelajaran agar mereka memperoleh kesempatan untuk belajar dan agar potensi dirinya dapat berkembang semaksimal mungkin.
Profesi ini juga tidak bebas nilai karena masih banyak pertimbangan lain seperti sosial, budaya, ekonomi dan rekayasa yang mempengaruhi, sehingga tindakannya harus selaras dengan situasi dan kondisi serta berwawasan ke masa depan.
Visi Teknologi Pendidikan Terwujudnya berbagai pola pendidikan dan pembelajaran dengan dikembangkan dan dimanfaatkannya aneka proses dan sumber belajar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
Misi Teknologi Pendidikan Dengan semangat kemitraan menjadi suatu lembaga yang tangkap dan tangguh dalam memberdayakan pembelajaran, melalui kegiatan merancang, mengembangkan, menilai dan mengelola proses serta sumber belajar.
Dilakukannya pendekatan integratif dengan semua kegiatan pembangunan di bidang pendidikan, tersedianya tenaga ahli untuk mengelola dan melaksanakan kegiatan, diusahakannya pertambahan nilai sosial ekonomi, dihindari adanya gejolak negatif, dikembangkannya pola dan sistem yang memungkinkan keterlibatan jumlah sasaran maksimal, perluasan pelayanan, dan desentralisasi kegiatan dan dihasilkannya inovasi sistem pengajaran yang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Miarso, Yusufhadi, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan”, Kencana Prenada Media Grup, Jakarta : 2007
Tirtarahardja, Umar dkk, Pengantar Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta : 2005
http://fakultasluarkampus.net

1 komentar:

zulkarnenjuli said...

Demi perbaikan kedepan, diharapkan komenranya...